MTSN 28 DAN MIN 21 JAKARTA TIMUR IKUTI PEMBUKAAN TRAINING OF TEACHER KURIKULUM BERBASIS CINTA

Jakarta- Balai Diklat Keagamaan (BDK) DKI Jakarta menggelar kegiatan Pembukaan Training of Teacher Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) bagi guru MTsN 28 Jakarta Timur dan MIN 21 Jakarta Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 22 Oktober 2025, bakda zuhur, bertempat di Aula BDK Jakarta.

Acara berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif, dihadiri oleh para guru dari kedua satuan madrasah. Kegiatan diawali dengan sambutan H. Ali Ghozi, S.Ag., M.M., yang menekankan pentingnya menanamkan nilai cinta dalam proses pembelajaran agar guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna. Dalam kesempatan yang sama, beliau juga secara resmi membuka kegiatan Training of Teacher KBC. Adapun sambutan dari MTsN 28 Jakarta Timur disampaikan oleh Hj. Erna Sari Agusta, M.Pd, yang mewakili kepala madrasah, H. Wisnu Arniady, S.Pd, M.Pd yang pada saat bersamaan sedang dinas luar. Hj. Erna menyampaikan terima kasih kepada BDK yang telah menyelenggarakan ToT KBC bagi guru MtSn 28 dan MIN 21 Jakarta Timur. Selanjutnya Hj. Erna berharap agar ToT bisa maksimal diikuti oleh seluruh guru sehingga diharapkan nantinya aka nada perubahan mendasar Dimana pembelajaran di madrasah mampu memancarkan dan menanamkan nilai nilai cinta dan spiritualitas.

Sebagai tanda dimulainya kegiatan, dilakukan pengalungan tanda peserta secara simbolik kepada perwakilan guru dari MTsN 28 Jakarta dan MIN 21 Jakarta Timur. Titi Sania, S.Pd., menjadi perwakilan guru MTsN 28 Jakarta Timur. Selanjutnya, sesi materi diisi oleh dua narasumber. Materi pertama disampaikan oleh H. Zuhri Nasution, yang memaparkan tentang lahirnya konsep Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai inovasi pendidikan yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas. Materi kedua disampaikan oleh H. Cecep Hilman, yang menekankan pentingnya komitmen guru dalam proses pembelajaran Training of Teacher (ToT) KBC untuk mewujudkan perubahan nyata di madrasah.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh H. Rusli, S.Ag., sebagai ungkapan syukur dan harapan agar pelatihan ini membawa manfaat besar bagi peningkatan kualitas pendidikan madrasah.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para guru semakin terinspirasi untuk mengimplementasikan pembelajaran yang penuh cinta, empati, dan makna, sesuai dengan semangat Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia. (Humas)