GIAT LITERASI : TUANGKAN SEMANGAT KEPAHLAWANAN MELALUI PUISI

Jakarta – Hari ini,  Selasa, 11 Nopember 2025,  guru dan peserta didik berkumpul di halaman madrasah.  Suasana semangat dan kreativitas memenuhi ruang belajar dalam kegiatan rutin “Giat Literasi” sekolah yang dilaksanakan dua pekan sekali. Kegiatan yang dibina oleh Sarkim, M.Pd. dan Romlah, S.Pd. ini mengangkat tema yang membangkitkan rasa nasionalisme: “Menulis Puisi Hari Pahlawan”.

Giat Literasi ini merupakan agenda yang rutin digelar setiap Selasa di minggu kedua dan keempat, bertujuan untuk menumbuhkan budaya baca dan tulis di kalangan siswa.

Pentingnya Literasi sebagai Perjuangan Masa Kini

Kegiatan diawali dengan sambutan hangat dari pembina, Bapak Sarkim, M.Pd. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa literasi, baik membaca maupun menulis, adalah bentuk perjuangan di era modern.

“Para pahlawan kita berjuang dengan bambu runcing dan darah, hari ini kita berjuang dengan pena dan pikiran,” ujar Bapak Sarkim. “Membaca membuka jendela dunia, dan menulis memberikan kita suara untuk mengubahnya. Kedua hal ini adalah kunci untuk menjadi generasi penerus yang cemerlang dan mengenang jasa pahlawan dengan karya nyata.”

Pembacaan Puisi yang Memukau

Sesuai tema, para siswa kemudian diberikan waktu untuk menyelesaikan puisi bertema Hari Pahlawan. Hasilnya sungguh memuaskan. Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membacakan karya mereka dengan penuh penghayatan.

Penampilan mereka, dengan intonasi dan ekspresi yang kuat, sukses memukau seluruh peserta. Mereka berhasil menyalurkan emosi perjuangan dan rasa hormat terhadap para pejuang bangsa melalui bait-bait puisi.

Refleksi Makna Pahlawan

Setelah sesi pembacaan puisi yang keren, Bapak Sarkim mengajak siswa untuk berdiskusi ringan mengenai makna pahlawan. Beberapa siswa secara antusias maju dan menyampaikan pandangan mereka. Ada yang menyebut pahlawan bukan hanya mereka yang gugur di medan perang, tetapi juga guru, orang tua, dan setiap orang yang berjuang untuk kebaikan.

Jawaban-jawaban lugas dari para siswa menunjukkan pemahaman yang mendalam bahwa semangat kepahlawanan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti semangat belajar dan integritas.

Apresiasi untuk Siswa Terbaik

Sebagai penutup, Giat Literasi diakhiri dengan pemberian apresiasi. Empat siswa terbaik yang dinilai memiliki penampilan membacakan puisi paling ekspresif dan penuh makna mendapatkan hadiah khusus. Pemberian reward ini diharapkan dapat memicu semangat siswa lain untuk terus meningkatkan kemampuan literasi mereka.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara pembina, siswa, dan penerima reward, mengabadikan momen berharga yang penuh inspirasi dan semangat kepahlawanan. (Humas)